efek bintang jatuh di blog

Rabu, 29 Mei 2013

Catatan Pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI smt 2

Selamat soreee, gimana kabarnya? hehe sekarang saya mau posting dibuku catatan saya waktu kelas XI semerster 2 kenapa saya posting diblog? karena buku catatan indonesia tebel banget saya kalau dibuang mending diketik disini biar bisa liat lagi kalau kangen heehee:) Baca nih :D

BAB I

MENGGUNAKAN KALIMAT TANYA

A. Mengajukan Pertanyaan Secara Topik

Kalimat tanya dibuat untuk tujuan sebagai berikut!

1. Menggali Informasi

Pertanyaan untuk menggali informasi terdapat dalam wawancara.

Contoh : Mengapa anda mempertahankan pendapat anda tentang pariwisata?

Anda dapat menggunakan kata tanya untuk membuat kalimat tanya yang bersifat menggali informasi. Kata tanya yang dapat digunakan sebagai berikut:

a. Apa

b. Siapa

c. Kapan

d. Dimana

e. Mengapa

f. Bagaimana

g. Berapa

2. Mengklarifikasi Atau Mengonfirmasi Sesuatu

Pertanyaan untuk mengklarifikasi/ mengonfirmasi sesuatu dijawat dengan ya atau tidak. Pertanyaan yang bersifat

mengklarifikasi/ mengonfirmasi digunakan untuk memantapkan pemahaman sipenanya.

Beberapa hal yang menandai bentuk pertanyaan untuk konfirmasi/ klarifikasi sebagai berikut:

a. Menggunakan informasi tanya dengan menekankan kata-kata yang dipentingkan.

Contoh: Apakah itu yang anda banggakan selama ini?

b. Menggunakan Partikel –kah

Contoh: Majalah inikah yang Anda cari, Dika?

c. Menggunakan kata tanya Apa atau Apakah

Contoh: Apa sepatu ini milikmu?

d. Menggunakan kata tidak/ bukan sebagai unsur penegas.

Contoh: Lukisan itu sangat indah, bukan?

e. Sebagai penegasan benar tidaknya, menggunakan kata bantu benar, betul, jadi benar dan jadi.

Contoh:

1. Benar apa yang ia katakan tadi?

2. Betul kamu yang membuat kue ini?

3. Jadi benar, berita yang kudengar selama ini?

4. Jadi apa langkah kita selanjutnya?

B. Mengubah Kalimat BeritaMenjadi Kalimat Tanya

Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu, seseorang, keadaan, masalah. Berdasarkan bentuk kalimat berita, Anda dapat membentuk kalimat tanya dengan 5 kemungkinan cara berikut!

1. Dengan menambahkan kata tanya pada awal kalimat berita.

Kata tanya meliputi Apa, Siapa, Kapan, Dimana, Mengapa dan Bagaimana. Kata tanya tersebut akan terkesan menjadi halus apabila ditambahkan partikel –kah pada kata tanya tersebut dan mengucapkan dengan intonasi yang sama dengan kalimat berita.

Contoh: Siapakah nama gadis berambut panjang itu?

2. Dengan membalikan urutan kata dari kalimat berita.

Kaidah yang bisa diterapkan untuk cara kedua ini yaitu jika dalam kalimat berita terdapat kata bantu (dapat, bisa, harus, sudah, mau) kata itu harus bisa dipindahkan ke awal kalimat dan diberi partikel –kah.

Contoh:

a. Dina harus menceritakan kejadian itu pada orangtuanya (kalimat berita)

b. Haruskah Dina menceritakan kejadian itu kepada orangtuanya? (kalimat tanya)

Jika kalimat berita berpredikat nominal adjektifnya urutan SP-nya dibalikan menjadi PS dan partikel –kah ditambahkan pada P.

Contoh:

a. Janu sering terlambat ke sekolah. (kalimat berita)

b. Serungjah Janu terlambat ke sekolah? (kalimat tanya)

Jika berpredikat Verba (transitif, intransitif, dan semitransitif), maka verbanya (beserta objek atau pelengkapnya) dipindahkan ke awal kalimat dengan menambahkan partikel -kah

Contoh:

a. Ayah membeli majalah bola untukku. (kalimat berita)

b. Membelu majalah bola untukkukah Ayah? (kalimat tanya)

3. Dengan menambahkan Kata Bukan atau Tidak pada akhir kalimat berita.

Kata bukan dipakai untuk menegaskan sesuatu yang ditanyakan. Kata tidak dipakai untuk menanyakan apakah sesuatu itu terjadi atau tidak. Didepan kata tidak ditambahkan kata apa.

Contoh:

a. Adik menangis keras sekali (kalimat berita)

b. Adik menangis keras sekali bukan? (kalimat tanya)

c. Adik menangis keras sekali apa tidak? (kalimat tanya?

4. Dengan memberikan intonasi naik (intonasi tanya) pada kalimat berita.

Dengan demikian, urutuan kata tanyanya sama dengan urutan kata pada kalimat berita.

Contoh:

a. Kak Desti pergi ke Surabaya. (kalimat berita)

b. Kak Desti pergi ke Surabaya? (kalimat tanya)

5. Dengan memakai kata tanya seperti Apa, Siapa, Kapan, Dimana, Mengapa dan Bagaimana.

Contoh:

a. Anita bersama Reni pergi ke toko buku. (kalimat berita)

b. Anita bersama siapa pergi ke toko buku? (kalimat tanya)

c. Monik menggambar pohon cemara dibukunya (kalimat berita)

d. Monik menggambar apa dibukunya? (kalimat tanya)

e. Ratih pergi ke sekolah pada pukul 06.30 WIB (kalimat berita)

f. Kapan Ratih pergi ke sekolah? (kalimat tanya)

g. Kemana Ratih pergi? (kalimat tanya)

h. Ratih sekolah di SMK Pembangunan (kalimat berita)

i. Dimana Ratih sekolah? (kalimat tanya)

C. Mengajukan Pertanyaan Retorik dan Tersamar

Kalimat tanya Retorik dan Tersamar memiliki tujuan lain yang beragam.

1. Kalimat Tanya Retorik

Yaitu kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban. Kalimat tanya digunakan oleh seseorang dengan berbagai alasan, diantaranya sebagai berikut.

a. Ingin menandaskan maksud

b. Dalam keadaan emosi

c. Ingin meyakinkan

d. Ingin menguji orang yang ditanya karena sesungguhnya penanya sudah mengetahui jawabannya.

2. Mengajukan Pertanyaan Tersamar.

Kalimat tanya memiliki beberapa tujuan selain untuk menggali nformasi. Tujuan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Menyuruh

b. Menyindir

c. Merayu

d. Meyakinkan

e. Mengajak

f. Meminta

g. Menyanggah

h. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan menyetujui

i. Kalimat tanya tersamar untuk menawarkan sesuatu.

BAB II

MEMBUAT PRAFASA LISAN

DALAM KONTEKS BEKERJA

A. Menyimak dan Memprafasakan Informasi Lisan

Prafasa lisan yaitu mengungkapkan kalimat secara dengan kata-kata sendiri atau suatu ungkapan tertulis yang telah dibaca atau diperdengarkan.

Langkah-langkah membuat prafasa lisan:

1. Pahami materi dengan baik

2. Mencari kalimat utama setiap paragraf dan mengembangkannya

3. Urutkanlah pokok-pokok pembicaraan dalam kertas.

Macam-macam pola yang digunakan untuk menyajikan prafasa sebagai berikut.

1. Pola contoh

Prafasa dengan pola contoh dikembangkan memerinci atau memberikan ilustrasi untuk menjelaskan ide pokoknya.

2. Pola proses

Prafasa diuraikan dalam bentuk proses, dengan merinci cara kerja, langkah-langkah atau tahapan pelaksanaan.

3. Pola sebab akibat

Prafasa dengan pola ini diawali dengan mengemukakan atau menggambarkan hal-hal yang menunjukan sebab dan akhiri dengan suatu akibat.

4. Pola urutan/ kronologis

Prafasa pola ini pemaparannya diuraikan berdasarkan urutan waktu dan rangkaian kejadian. Prafasa pada pola urutan/ kronologis bersifat narasi.

B. Memprafrasakan karya sastra

Selain teks bacaan atau cerita, anda dapat memprafarsakan puisi menjadi prosa atau naskah drama menjadi prosa.

1. Memprafrasakan puisi menjadi prosa

Puisi ialah salah satu karya sastra yang bentuknya tidak sama dengan prosa atau karya sastra biasa.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memprafrasakan selain puisi menjadi prosa ialah sebagai berikut!

a. Bacalah /dengarkan pembacaan puisi secara seksama

b. Pahami isi kandungan puisi secara utuh

c. Jelaskan kata-kata kias atau ungkapan yang terdapat dalam puisi

d. Uraikan kembali isi puisi secara tertulis dalam bentuk prosa dengan menggunakan kalimat sendiri.

e. Sampaikan secara lisan, dibacakan atau tertulis.

2. Memprafrasakan naskah drama menjadi prosa

Memprafrasakan naskah drama sama dengan puisi yaitu harus membacanya untuk memahami jalan ceritanya secara utuh. Jika dalam puisi banyak terdapat simbol pada naskah drama, harus memperhatikan unsur-unsur berikut!

a. Pahami setting/ latar drama

b. Pahami dialog dan ambil simpulannya secara menyeluruh

c. Pahami penjelasan tentang tokoh yang ada didalam kurung

d. Ubah dialog menjadi cerita dengan kalimat anda sendiri.

3. Mengubah prosa menjadi drama

Karya sastra yang berbentuk prosa dapat berbentuk novel, cerpen, dongeng, hikayat/novelet.

Prosa dapat diprafrasakan menjadi drama dengan langkah-langkah berikut.

a. Membaca dengan teliti cerita yang akan diubah menjadi drama

b. Temukan hal-hal penting yang terdapat dalam cerita

c. Mencatat apa yang dilakukan tokoh dalam cerita

d. Mencatat percakapan yang terdapat dalam cerita

e. Mengubah percakapan yang terdapat dalam cerita menjadi percakpan dalam naskah drama

f. Memeriksa kembali drama yang telah ditulis

BAB III

SOPAN SANTUN

BERBICARA DENGAN ORANG LAIN

A. Melakukan percakapan dan melaksanakan pola gilir

Pola gilir berbicara adalah konsep atau cara kerja berbicara dalam situasi komunikasi yang dilakukan secara bergiliran.

Hal hal yang perlu diperhatikan saat mengakhiri percakapan:

1. Menegaskan kembali hal yang pernting dari apa yang telah dibicarakan agar tetap diingat atau tidak lupa untuk dilakukan

2. Mengucapkan terimakasih

3. Permintaan maaf

4. Ungkapan perpisahan serta harapan

5. Menutup percakapan dengan salam penutup

B. Menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi

Dalam proses komunikasi, baik yang formal maupun yag tidak formal terdapat sopan santun yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Jadilah pendegar yang baik ketika orang lain berbicara

2. Jangan mengobrol, membaca, tertawa-tawa/berbisik-bisik dengan teman saat orang lain berbicara

3. Walaupun materi pembicaraan dan gaya bicara tidak menarik, tetaplah bersikap sopan dan memberikan perhatian dengan mengarahkan wajah dan pandangan pada pembicara

4. Jangan memotong pembicaraan, tunggu sampai oranglain selesai berbicara

5. Pendengar harus peka terhadap giliran pendengar berbicara dan sadar akan relevansi si pembicaraan.

BAB IV

BERDISKUSI

Diskusi adalah bentuk tukar pikiran untuk mencari kesepakatan mengenai pemecahan masalah.

Manfaat diskusi ialah:

1. Membiasakan sikap saling menghargai

2. Menanamkan sikap demokrasi

3. Mengembangan daya pikir

4. Mengembangkan pengetahuan dan pengalaman

5. Mewujudkan proses kreatif dan analisi

6. Mengembangkan kebebasab pribadi

7. Melatih kemampuan berbicara

Dalam diskusi terdapat 4 unsur yang mengandung jalannya diskusi yaitu: moderator/pemandu/pemimpin diskusi, penyaji, notulis dan peserta diskusi

Unsur-unsur yang terdapat dalam diskusi memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing

1. Tugas moderator/ pemimpin diskusi

a. Menyiapkan pokok masalah yang akan dibicarakan

b. Membuka diskusi dan menjelaskan topik diskusi

c. Memperkenalkan komponen diskusi

d. Membuat diskusi menjadi hidup atau dinamis

e. Mengatur proses penyampaian gagasan atau tanggung jawab

f. Menyimpulkan diskusi dan membacakan simpulan diskusi

g. Menutup diskusi

2. Tugas penyaji/ pembicara

a. Menyiapkan materi diskusi sesuai topik yang akan dibahas

b. Menyajikan pembahasan materi atau menyampaikan gagasan-gagasan serta pandangan yang berkaitan dengan topik diskusi

c. Menjawab pertanyaan secara obyektif dan argumentatif

d. Menjaga agar pertanyaan tetap pada konteks pembicaraan

3. Tugas dan peranan notulis

a. Mencatat topik permasalahan

b. Waktu dan tempat diskusi berlangsung

c. Mencatat jumlah peserta

d. Mencatat segala proses yang berlangsung dalam diskusi

e. Menuliskan kesimpulan atau hasil diskusi

f. Membuat laporan hasil diskusi

g. Mendokumentasikan catatan penting diskusi yang telah dilakukan

4. Peranan atau tugas peserta diskusi

a. Mengikuti tata tertib dan aturan dalam diskusi

b. Mempelajari topik/ permasalahan diskusi

c. Mengajukan pertanyaan, pendapat/sanggahan atau usulan

d. Menunjukan solidaritas dan partisipasi

e. Bersikap santun dan tidak emosional

f. Memusatkan perhatian

g. Turut serta menjaga kelancaran dan kenyamanan berdiskusi.

BAB V

BERNEGOSIASI

Negosiasi adalah proses tawar menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dengan pihak lainnya.

Untuk dapat bernegosiasi dengan baik beberapa hal yang harus diperhatikan:

1. Memahami persoalan yang akan dinegosiasikan

2. Memilih informasi dan data tentang persoalan yang akan dinegosiasikan sebagai bahan argumentasi

3. Mengungkapkan gagasan/pendapat dengan alasan yang rasional

4. Menyampaikan penjelasan dengan kalimat yang menarik, efektif dan santun

5. Bersikap sabar dan terbuka menerima pendapat orang lain

6. Berupaya meyakinkan mitra bicara tentang penting dan bergunanya hal yang kita negosiasikan secara santun.

7. Menghindari sikap menjatuhkan pendapat orang lain

8. Memiliki alternatif konsep lain yang tidak jauh berbeda bila konsep pertama tidak bisa diperjuangkan.

BAB VI

MEMAHAMI MAKNA KATA, BENTUK KATA,

UNGKAPAN DAN KALIMAT

A. Memahami makna kata

Kata merupakan satuan terkecil dari tatanan bahasa yang bermakna. Makna kata merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang disampaikan melalui bahasa.

Menurut jenisnya makna kata dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu!

1. Makna denotatif, ialah makna yang tertuang secara ekspresif atau dengan kata lain makna yang sesuai dengan apa adanya.

Misalnya kata makan, bermakna memasukan sesuatu kedalam mulut, dikunyah dan ditelan.

2. Makna konotatif, ialah makna yang diasosiasikan pada sesuatu hal, misalnya makan, dalam makna konotatif tidak berarti makan, tetapi tergantung pada kalimatnya.

Contoh kalimat: Penelitian arkeologi biasanya memakan waktu bertahun tahun.

B. Bentuk katadan ungkapan

1. Bentuk kata

Merupakan perwujudan dari kata itu sendiri. Dari segi bentuknya, kata dibedakan menjadi:

a. Kata dasar, adalah kata yang masih sesuai dengan bentuk aslinya, karena belum mengalami perubahan. Misalnya :baik, kabar, marah, jatuh dll.

Kata dasar bentuknya sangat beragam:

1. Satu suku kata : dan, hal, yang

2. Dua suku kata : nas-kah, pen-tas, ak-tor, pang-gung.

3. Tiga suku kata : di-a-log, na-ra-si, mo-no-log.

4. Empat suku kata : ko-mu-ni-tas, su-tra-da-ra.

b. Kata turunan atau berimbuhan adalah kata yang telah mendapat imbuhan baik awalan, akhiran maupun awalan dan akhiran.

Contoh: terbaik, mengabaikan, jatuhkan.

C. Kata ulang adalah kata yang mengalami proses pengulangan bentuk baik seluruh kata maupun sebagian.

Kata ulang dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu

1. Kata ulang utuh/murni ialah kata ulang yang diulang seutuhnya. Contoh: pohon-pohon

2. Kata ulang sebagian, ialah kata ulang yang diulang sebagian dari bentuk dasar. Contoh: lelaki

3. Kata ulang berimbuhan ialah kata ulang yang mendapat imbuhan saat proses pengulangan

Contoh: tembak-menembak

4. Kata ulang berubah bunyi, ialah kata ulang yang mengubah bunyi kata yang diulangnya

Contoh: mondar-mandir

5. Kata ulang semu, sebenarnya bukan merupakan kata ulang melainkan merupakan kata dasar yang seakan akan mengalami pengulangan.

Contoh: kupu-kupu

D. Kata majemuk, gabungan dari 2 kata/ lebih yang menimbulkan pengertian baru.

Ciri-ciri kata majemuk:

1. Salah satu atau semua unsurnya berupa pokok kata ialah satuan gramatik yang tidak dapat berdiri sendiri dalam tuturan bahasa dan secara gramatik tidak memiliki sifat bebas, yang dapat dijadikan bentuk dasar bagi suatu data.

2. Hubungan antar unsur-unsur pembentuknya sangat erat sehingga unsur-unsurnya tidak dapat diberi/dipisahkan dengan keterangannya

Berdasarkan makna kata, kata dibedakan menjadi:

1. Sinonim

Adalah 2 kata/ lebih yang memiliki makna kata sama atau hampir sama.

Contoh: angsur=cicil dan daya=kekuatan

2. Antonim

Adalah kata-kata yang mempunyai makna berlawanan karena sifatnya berlawanan

Contohnya: aktif=pasif dan padat=cair

3. Denotasi

Adalah makna kata atau kelompok kata yang sesuai dengan asal apa adanya dan tidak mengandung makna tambahan.

Contoh: besi berarti logam yang sangat keras, hitam berarti warna gelap.

4. Konotasi

Adalah makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas perasaan atau pikiran seseorang

Contoh: -besi berarti gagah, perkasa

Algojo itu bertangan besi

Hitam, berarti hina sengsara

Sejak kematian ayahnya dia mulai hidup didunia hitam

5. Homonim

Adalah beberapa kata yang kebetulan bentuknya sama, namun masing-masing mempunyai arti tersendiri.

Contoh:

- Restorasi = restoran, rumah makan

Restorasi kereta api Argo wilis menyediakan berbagai macam menu makanan dan minuman

- Restorasi= perbaikan

Restorasi candi prambanan akibat gempa bumi akan dimulai september mendatang

6. Polisemi

Ialah bentuk bahasa (kata atau frasa) yang memiliki beberapa makna dan masih dapat dirasakan, hubungannya dengan makna dasar

Contoh:

1. Rani memetik bunga yang telah mekar dikebunnya

2. Bunga tabungannya setiap bulannya sebesar 2 persen dari sejumlah tabungan

3. Dialah bunga idaman setiap laki-laki didesaku

4. Mereka telah gugur sebagai bunga bangsa

5. Ucapannya membuat hatiku berbunga-bunga

2.Ungkapan

Adalah kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna khusus.

Contoh:

- angkat topi = menyatakan hormat

- banting setir = mengubah haluan

- mandi darah = berlumuran darah

- bermuka dua = tidak tetap pendiriannya

- masih hijau = belum berpengalaman

- memikat hati = menarik perhatian.

Minggu, 26 Mei 2013

IP ADDRESS DAN SUBNETTING



IP ADDRESS DAN SUBNETTING
Halloo semuanya, selamat siang, sekarang saya akan posting sedikit tentang jaringan, kali ini postingan saya diambil dari buku catatan produktif saya kelas 11 TKJ B
Oke to the point aja biar cepet~~
IP ADDRESS
IP Address adalah alamat yang diberikan pada jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP, terdiri dari 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal oleh tanda titik seperti 192.168.17.150
IP Address terdiri atas 2 bagian yaitu network id dan host id , dimana network id menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host id menentukan alamat host (komputer, router, switch)

Kelas Alamat IP Oktet pertama (desimal) Oktet pertama (biner) Digunakan Oleh:
Kelas A 1-126 0XXX XXXX Alamat Unicast Untuk jaringan skala Besar
Kelas B 128-191 10XX XXXX Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar
Kelas C 192-223 110X XXXX Alamat unicast untuk jaringan skala kecil
Kelas D 224-239 1110 XXXX Alamat multicast (bukan alamat unicast)
Kelas E 240-255 1111 XXXX Direservasikan umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (experimen) (bukan alamat unicast)

Alamat Ipv4 dibagi menjadi beberapa jenis yaitu

1. Alamat Unicast, merupakan alamat IP versi 4 yang ditentukan untuk sebuah antar muka jaringan yang dapat dihubungkan kesebuah internet network IP.

Alamat Unicast digunakan dalam komunikasi point to point atau one-to-one.

*Jenis-jenis Alamat Unicast*

a. IP Private, alamat IP digunakan pada jaringan private tidak digunakan pada jringian publik.

Alamat-alamat yang termasuk IP Private:

-Kelas A :10.0.0/8

-Kelas B : 172.16.0.0/12

-Kelas C : 192.168.0.0/16

Class Nomor
A 10.0.0.0 s.d 10.255.255.255
B 172.16.0.0 s.d 172.31.255.255
C 192.168.0.0 s.d 192.168.255.255

b. IP Publik, alamat IP yang biasa digunakan pada jalur publik dan penggunanya harus melalui proses registras terlebih dahulu. ,

2. Alamat Multicast, merupakan alamat IP versi 4 yang didesain agar diproses oleh suatu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

3. Alamat Broadcast, merupakan alamat IP versi 4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone. ,

SUBNETTING

A. Subnetting adalah pembagian suatu kelompok alamat IP menjadi beberapa network ID lain dengan jumlah anggota jaringan yang lebih kecil yang disebut subnet (subnetwork).

B. Subnet Mask merupakan angka biner 32 bit yang digunakan untuk:

- Membedakan antara network ID dengan host ID

- Menunjukan letak suatu host tersebut berada pada jaringan luar atau jaringan lokal

C. Tujuan Subnetting:

- Untuk mempercepat pengiriman data

- Memudahkan pengaturan/management alamat

- Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

- Menempatkan suatu host apakah berada pada dalam suatu jaringan atau tidak

- Untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dengan topologi fisik jaringan.

- Penggunaan IP address yang lebih efisien.

Haduuuh capek juga yah abis ngetik segitu banyaknya-___- Yaudah ah lanjut lagi yukk yukkkk =_=

1. Menentukan jumlah subnet

2 pangkat x > jumlah subnet

Dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnetmask. Sedangkan untuk kelas B binari 1 pada 2 oktet terakhir, Kelas A binari pada 3 oktet terakhir.

2. Menetukan jumlah host per subnet

2 pangkat y – 2 > jumlah host persubnet

Dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnetmask. Untuk kelas B pada 2 oktet terakhir dan kelas A pada 3 oktet terakhir.

3. Menentukan Blok Subnet

256 – nilai oktet terakhir subnetmask

Nilai oktet terakhir subnetmask adalah angka yang ada dibelakang subnetmask, misalnya 255.255.255.192, maka 256-192(nilai terakhir oktet subnetmask)=64 subnet.

Hasil dari pengurangan ditambahkan dengan bilangan itu sendiri sampai berjumlah sama dengan angka belakang subnetmask 64+64=128, dan 128+64=192. Jadi, total subnetnya adalah 0,64,128,192.

4. Menentukan Subnet, Host, dan Broadcast yang valid. Sevagai catatan, host pertama adalah satu angka setelah subnet dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya serta host terakhir adalah 1 angka sebelum broadcast.

Hehee terlalu bertele-tele yaaa? Ngerti gak, untuk lebih memahami saya akan kasih contoh soalnya, berikut contoh soalnya:p

Contoh Soal:

Sebuah ISP memberikan kamu IP Address dan subnetmask seperti berikut:

Alamat IP address :199.144.27.96

Subnet Mask: 255.255.255.224

Pertanyaannya

a. Berapa bit yang terselubung dan tidak terselubung

b. Berapa jumlah subnet

c. Berapa jumlah host persubnet

d. Berapa blok subnet

e. Sebutkan alamt subnet, host, dan broadcast yang valid

PENYELESAIAN:

a. Mula-mula subnetmask ubah kedalam bentuk angka biner, tau kan caranya? Taulah yah. Biner dari 255.255.255.224 => 11111111.11111111.11111111.11100000

Bit yang terselubung = 3

Bit yang tidak terselubung = 5

Ket: Bit terselubung ialah binari 1 pada oktet terakhir, jadi kamu, kamu dan kamu semuanya hitung berapa jumlah binari 1 pada oktet terakhir

Bit yang tidak terselubung adalah kebalikan dari bit terselubung, berapa jumlah binari 0 pada oktet terakhir.

b. Jumlah subnet = 2 pangkat x

= 2 pangkat 3

= 8

c. Jumlah host persubnet = 2y – 2

= 25 – 2

= 30

d. Blok Subnet = 256-224

=32

e. Alamat subnet, host, dan broadcast yang valid

SUBNET HOST PERTAMA HOST TERAKHIR BROADCAST
199.141.27.0 199.141.27.1 199.141.27.30 199.141.27.31
199.141.27.32 199.141.27.33 199.141.27.62 199.141.27.63
199.141.27.64 199.141.27.65 199.141.27.94 199.141.27.95
199.141.27.96 199.141.27.97 199.141.27.126 199.141.27.127
199.141.27.128 199.141.27.129 199.141.27.158 199.141.27.159
199.141.27.160 199.141.27.161 199.141.27.190 199.141.27.191
199.141.27.192 199.141.27.193 199.141.27.222 199.141.27.223
199.141.27.224 199.141.27.225 199.141.27.245 199.141.27.254

Semoga yang saya sharing ini dapat bermanfaat bagi kalian semua, apabila ada yang tidak paham silahkan tinggalkan komentar anda dibawah ini :D

Minggu, 05 Mei 2013

Cara mengetahui siapa aja yang ngestalk profile twitter kita

Mungkin yang penasaran siapa aja yang ngestalk profile twitter kita bisa dipelajari disini. Eh ngomong-ngomong kalian tau gak STALKER itu apa? Hehee pasti tau yaaa Stalker itu orang yang ingin selalu tau informasi apa aja yang berkaitan dengan yang di stalk. Hehe saya akui saya juga stalker heee. Oke sekarang saya akan jelaskan caranya satu-satu, Oke mulaaai 1-2-3~~~~





1. Klik link ini ---> KLIK DISINI 

2. Klik sign in with twitter seperti gambar dibawah ini

3. Masukan user twitter dan password
4. Lalu klik Authorize App
5. Ketik user twitter kamu di kotak seperti gambar dibawah :


6. Dan inilah hasilnya...... jeng jeng tadaaaaaaa

Sedikit penjelasannya nih
- Mutual adalah stalker yang kita stalk, jadi lebih singkatnya adalah saling stalk
- Stalking adalah orang yang kita stalk
- Stalker adalah orang yang sering liat profile kita.

Dicoba yaaa, Congratulations for youuu :D